Mencari

Minggu, 05 Desember 2010

SAAT KAU BERUMUR ...

Saat kau berumur…

Saat kau berumur satu tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam..

Saat kau berumur dua tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu..

Saat kau berumur tiga tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai..

Saat kau berumur empat tahun, dia memberimu pensil warna.
Sebagai balasannya, kau corat-coret dinding rumah dan meja makan..

Saat kau berumur lima tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang bagus dan mahal.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah..

Saat kau berumur enam tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak, “Nggak mau!!”..

Saat kau berumur tujuh tahun, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga..

Saat kau berumur delapan tahun, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu..

Saat kau berumur sembilan tahun, dia membayar mahal untuk les matematikamu.
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan memilih bermain bersama teman-temanmu..

Saat kau berumur sebelas tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta ia duduk di baris lain..

Saat kau berumur dua belas tahun, dia melarangmu menonton acara TV khusus dewasa.
Sebagai balasannya, kau rela bangun malam menunggu ia tertidur lelap..

Saat kau berumur tiga belas tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, kau katakan ia tidak tahu mode..

Saat kau berumur empat belas tahun, dia membayar biaya untuk liburan ke luar kota bersama teman-temanmu.
Sebagai balasannya, kau tidak pernah meneleponnya..

Saat kau berumur lima belas tahun, dia membolehkanmu membawa motor.
Sebagai balasannya, kau gunakan motor setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya..

Saat kau berumur enam belas tahun, dia mengajakmu menghadiri acara keluarga bersama rekan-rekannya.
Sebagai balasannya, kau menolaknya dan mengunci pintu kamarmu..

Saat kau berumur tujuh belas tahun, dia menangis terhari ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau pergi meninggalkan rumah dan berpesta bersama teman-temanmu..

Saat kau berumur delapan belas tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diantarkan saja sampai pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu..

Saat kau berumur sembilan belas tahun, dia bertanya, “Mengapa lama tidak pulang?”
Sebagai balasannya, kau jawab, “Ah, Ibu cerewet banget, sih, ingin tahu urusan orang!”.

Saat kau berumur dua puluh tahun, dia memintamu untuk mengantarnya berobat ke luar kota.
Sebagai balasannya, kau bilang bahwa dia bisa saja berobat sendiri..

Saat kau berumur dua puluh satu tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk masa depanmu.
Sebagai balasannya kau katakan, “Aku tidak ingin diatur-atur”..

Saat kau berumur dua puluh dua tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa pergi ke Bali..

Saat kau berumur dua puluh tiga tahun, dia membelikanmu satu set furnitur untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan kepada teman-temanmu betapa jeleknya furnitur itu..

Saat kau berumur dua puluh empat tahun, dia bertemu calon istrimu dan bertanya tentang rencana masa depan. Sebagai balasannya, kau mengeluh, “Aduuh, bagaimana Ibu ini? Kok, bertanya seperti itu?”

Saat kau berumur dua puluh lima tahun, dia membantu membiayai pernikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari lima ratus kilometer.

Saat kau berumur tiga puluh tahun, dia menasihatimu bagaimana cara merawat balitamu.
Sebagai balasannya, kau katakan padanaya, “Bu, sekarang jamannya sudah berbeda”..

Saat kau berumur tiga puluh lima tahun, dia meneleponmu dan mengajaknya menghadiri acara keluarga.
Sebagai balasannya, kau jawab, “Bu, Saya sibuk sekali. Nggak ada waktu”..

Saat kau berumur empat puluh tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca artikel tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anaknya.

Hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan sebagai anak yang terlahir dari rahimnya dengan sakit yang amat sangat.

JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siapakah Aku

Aku selalu metatap muka di cermin entah apa yang di lihat
mengapa harus begini, apakah ini yang ku jalani selama ini
hidup terasah luntang-lanting bagaikan tak bermagna

Entri Populer